SIKAP MENOLONG
Sikap menolong adalah bagian dari kebutuhan sosial dan salah satu bagian dari hubungan
sosial selain cinta dan suka,dan rasa empati dapat menumbuhkan dan mempengaruhi
sikap prososial dalam diri seseorang. Sebelum kita membahas sikap menolong,
sebaiknya kita membahas terlebihdahulu apa itu kebutuhan sosia dan empati.
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial adalah keadaan seseorang akan kehadiran
orang lain ketika seseorang itu merasa terdapat ancaman fisik,merasa
gembira,merasa bersalah,mengahadapi masalah pribadi yang serius atau ketika
seseorang itu mengahadapi situasi asing untuk pertama kalinya.
Wanita biasanya menunjukan lebih banyak kebutuhan
untuk berada bersama dengan orang lain.
Kehadiran akan orang lain ini sangat berpengaruh karna
kehadiran seseorang terhadap situasi yang tidak menyenangkan seolah memberikan
dukungan sosial kepada kita untuk mengatasi halangan dan rasa sakit.
Kehadiran orang lain juga memenuhi kebutuhan kita akan
perbandingan sosial,yang maksud disini akan kebutuhan akan perbandingan sosial
adalah kehadiran seseorang yang mengalami situasi yang sama dengan diri kita
akan memberikan kesempatan pada orang lainnya untuk mengadakan evaluasi
terhadap perasaan ,keyakinan dan keterampilan kita.
Empati
Adalah perasaan mendalam yang dialami seseorang
terhadap penderitaan seseorang yang dibarengi dengan organism tubuh yang sangat
mendalam juga misalakan saja orangtua teman dekat kita meninggal dunia,kita
merasa kehilangan juga karna seolah-olah orangtua kita sendiri yang meninggal
dunia.
Definisi Sikap Menolong
Sikap menolong adalah kesedian seorang untuk menelong sesama,sikap
ini sering juga disebut perilaku atulristik atau perilaku prososial.
Faktor-Faktor Pengaruh Sikap Prososial
Banyak factor yang mempengaruhi sikap prososial ini
diantaranya adalah
1.Pola Asuh
Orang Tua
Cara orangtua dalam mengasuh anak ,banyak cara untuk
meningkatkan empati dan lebih memperbesar kemungkinannya untuk dapat
mengembangkan sikap ingin menolong orang lain dalam diri anak diantaranya
adalah:
A. Penjelasan
Afektif
Penjelasan Afektif adalah
penjelasan yang disertai dengan emosi ,nilai dan pengharapan orangtua agar anak
belajar mengendalikan diri.
Misalkan kita sebagai
orangtua berbicara pada anak seperti ini “jangan suka menyakiti orang lain.
B. Teknik
Disiplin Induksi
Teknik ini berisi tentang
penalaran dan penjelasan terhadap akibat dari perilaku yang buruk. Misalkan
dengan cara memberikan nasihat tentang pentingnya memperhatikan kepentingan
orang lain,mengajarkan sikap empati di sekolah-sekolah,atau memberikan
kesempatan pada anak untuk mengamati contoh-contoh perilaku yang diinginkan
oleh kita terhadap anak tersebut.
2. Kepribadian
Kepribadian adalah kebiasaan-kebiasaan,sikap,dan
lain-lain sifat yang khas apabila seseorang berhubungan dengan orang lain.
Kepribadian ini berpengaruh terhadap sikap prosososial
seseorang karna ada cirri kepribadiaan tertentu berkaitan erat dengan sifat
suka menolong ini ,biasanya orang yang sangat menilai tinggi hubungan sosial
lebih sering menolong daripada orang-orang yang pertama-tama menekankan nilai
lainnya misalkan politik.
3. Pola Pikir
Perasaan yang mendalam tentang adanya pengendalaian
hidup maksudnya adalah keyakinan
seseorang bahwa perilaku seseorang pasti ada akibatnya.
4. Kondisi Sosial
Kondisi sosial
berpengaruh terhadap sikap prososial misalkan saja pada kondisi-kondisi dibawah
ini :
A.Kita hanya satu-satunya
orang yang deapat dimintai pertolongan dalam keadaan tersebut.
B.Bila situasi tersebut tidak
jelas maka seseorang tersebut berdiam diri atau menunggu.
5. Identitas orang yang menderita
Identitas orang yang menderita mempengaruhi sikap
prososial kita karna biasanya seseorang cendrung menolong seseorang yang kita
kenal atau orang yang bergantung pada kita.
6. Suasana Hati
Sesorang yang suasana hatinya sedang baik cenderung
memiliki sikap prososial yang baik juga.
Pengaruh Sosial
Pengaruh sosial adalah tindakan seseorang yang
dipengaruhi manusia lain atau tindakan kita yang berhubungan dengan tindakan
orang lain dimana tindakan tersebut yang memiliki makna ketika tindakan
tersebut kita terima atau kita lakukan.
Pengaruh sosial terjadi setiap kali kita berpikir atau
bertindak sebagai jawaban dari tindakan orang sebelumnya.
Macam-Macam
Pengaruh Sosial:
Terdapat dua macam pengaruh sosial ,yaitu:
1.
Pengaruh Tidak Lansung
Pengaruh tidak lansung
adalah pengaruh dimana tindakan orang lain
mampu menggerakan tindakan kita ,misalkan saja contohya seseorang
mengucapkan”selamat tinggal” pada kita maka kita mengucapkan kembali”selamat
tinggal”,ini termasuk pengaruh juga dan tindakan kita adalah tanggapan dari
tindakan seseorang itu.
2.
Pengaruh Lansung
Pengaruh lansung adalah
apabila kita mengikuti atau mencontoh orang lain.
Tiga Sumber
Utama Pengaruh:
Terdapat tiga sumber utama dalam pengaruh yaitu:
A.
Orang Tua
Orang tua adalah salah satu
sumber utama pengaruh sosial kita karna setiap hari kita mendengar sikap mereka
melalui nasehat yang mereka berikan dan karna kita menyayangi dan bergantung
pada mereka maka kita mengikuti sikap mereka termasuk pada orang tua yang
memberikan kebebasan pada anaknya juga kebebasan itu mempenagaruhi kita.
B.
Teman Sebaya
Selanjutnya sumber pengaruh
sosial yang lainnya adalah teman sebaya karna teman sebaya kita cenderung
menjadi kelompok acuan dimana kelompok acuan yang beisikan teman sebaya ini
kita terima norma-normanya dan seolah dapat dijadikan pengganti keluarga dan apa
yang mereka katakan lebih penting daripada apa yang orangtua kita katakana.
C.
Media Masa
Masyarakat atau seseorang pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dalam media masa,televisi khususnya
dianggap perpengaruh besar terhadap sikap misalkan saja melalui iklan komersial
di televisi yang membuat kita lebih konsumtif dan dalam beberapa hal kita mau
meyakini apa yang disampaikan dan ditayangkan televisi kepada kita.
Televisi juga dikatakan
mampu membentuk sikap kita misalkan tindak kekerasan yang terdapat di televisi
mampu mendorong anak-anak bertindak demikian.
Tiga Proses
Pengaruh Sosial
Dalam pengaruh sosial terdapat tiga proses yaitu:
1.
Peneladanan
Peneladanan adalah
mempelajari perilaku baru dengan
menirukan orang lain dalam peneladanan ini seseorang memerlukan model
atau contoh untuk ditiru prilaku orang lain guna untuk melakukan kembali
perilku model tersebut.
Menurut teori belajar sosial
,unsur penguatan mempengaruhi peneladanan karna apabila model tersebut
dikuatkan dengan pujian maka perilaku model tersebut kemungkinan besar akan
ditiru dan apabila perbuatan yang kita tiru dari model tersebut mendapat pujian
juga maka kita cenderung akan melakukannya berulang-ulang.
Peneladaan juga akan tetap
ada tanpa adanya penguatan karna penguatan itu ada dalam diri kita sendiri
lebih tepatnya pada keiinginan untuk menyerupai orang lain.
Ada 3 macam orang yang menjadi teladan yaitu :
A. Orang yang memiliki kekuatan
B. Orang yang memiliki
kemampuan untuk memberi penghargaan pada yang meniru
C. Orang yang memiliki
persamaan dengan si peniru
2.
Pencocokan
Pencocokan adalah pengubahan
keyakinan atau perilaku seseorang agar cocok dengan keyakinan dan perilaku kelompoknya,sebab
terjadinya pencocokan ini adalah adanya orang lain yang mengalami keadaan yang sama
dengan kita dan kta tidak mempunyai alat ukur atau patokan yang objektif
terhadap keadaan tersebut.
Terdapat tiga factor penentu
yang menentukan pencocokan yaitu kelompok,masalah yang sedang diputuskan dan
individu.
3.
Pembujukan
Pembujukan adalah penggunaan
pengaruh secara sengaja melalui penyampaian
informasi dimana dalam pembujukan ini terdapat factor-faktor yang
menentukan pembujukan yaitu :
ü Komunikator
apakah
orang yang menyampaikan pembujukan itu dapat dipercaya atau sejauh mana dapat
dipercaya dan memiliki daya tarik.
ü Pesan
Apakah
pesan yang disampaikan dalam pembujukan tersebut menarik dan terbaru.
ü Pendengar
Factor
yang menentukan keefektifan upaya pembujukan adalah sikap pendengar apakah
mudah dibujuk atau tidak
DAFTAR PUSTAKA
Juniati ,Mari/1981/Psikologi Suatu Pengantar Edisi
kedua/Jakarta/Erlangga
Rohman,Taufiq dkk/2005/Sosoiologi Suatu Kajian
Kehidupan Masyarakat/Yudishtira/Jakarta
Calhoun F, James Dan Joan Ross Acocella/1995/Psikologi
Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusian/IKIP Semarang Press/Semarang